KOTA MALANG - Komandan Korem 083/Bdj Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo, S.I.P. memberikan pengarahan kepada aparat intelijen Satjar Korem 083/Bdj dan sosialisasi aplikasi data aparat intelijen Satjar Korem 083/Bdj di Aula Makorem 083/Bdj Jln Bromo No 17 Kota Malang, Selasa (8/2/2022).
Baca juga:
KKI SIKIA UNAIR Peringati Isra Mi'raj
|
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo, S.I.P. menyampaikan, Tugas intelijen secara umum adalah mengumpulkan keterangan / informasi dari berbagai aspek kehidupan yang berkembang dilingkungan masyarakat yang dapat berimplikasi terhadap munculnya kerawanan, Gangguan maupun ancaman terhadap stabilitas keamanan.
Saat ini, ancaman disintegrasi bangsa menjadi catatan penting Untuk kita cermati bersama. Radikalisme dengan latar belakang isu sara seringkali kita temui. Ini semua merupakan indikasi adanya grand desain dari pihak tertentu melalui proxy war untuk melemahkan ketahanan nasional dengan tujuan akhir menguasai negara Indonesia.
Mengarahkan pola pikir publik pada kondisi ambigu adalah salah satu cara kerja dari proxy war. Berkurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan sebuah negara adalah salah satu sasaran yang hendak dicapai. Lambat laun hal ini akan membangun potensi-potensi perpecahan sesama anak bangsa, " ungkapnya.
Disinilah peran besar aparat intelijen dituntut mampu menyajikan informasi-informasi intelijen kepada pimpinan secara cepat, tepat, akurat dan professional.
Informasi dan perkembangan lingkungan yang bersifat strategis baik Nasional maupun Regional, penuh dengan dinamika perubahan yang sedemikian cepat dan signifikan sehingga dapat berpengaruh langsung kepada kebijakan Pertahanan Negara, khususnya dalam pelaksanaan tugas pokok TNI
Sebagai Aparat Intelijen kita dituntut agar selalu melaporkan hal yang aktual kepada Pimpinan, untuk itu peran Apintel lebih proaktif dalam deteksi dini, cegah dini dan memonitor perkembangan situasi di wilayah, tegasnya. (Penrem 083/Bdj)