Mendekatkan Diri Kepada Al-Qur’an Sebagai Obat Penawar bagi Penyakit Hati

    Mendekatkan Diri Kepada Al-Qur’an Sebagai Obat Penawar bagi Penyakit Hati

    KOTA MALANG - Bulan Ramadhan menjadi bulan terbaik karena turunnya Al-Qur’an, dan umat Nabi Muhammad menjadi umat terbaik karena kehadirannya. Menyambut semangat di bulan ramadhan tahun ini, sivitas akademika muslim di universitas brawijaya terus bersinergi membuka ruang syiar di lingkungan kampus, khususnya memperdalam nilai-nilai keislaman melalui berbagai kegiatan keagamaan. Salah satunya dengan menggelar Seminar Quran dengan tema “Membentuk Milenial yang Cinta AL-Quran Sebagai Pemimpin Negeri”, Kamis (6/4) bersama Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad selaku pakar Quran Sabah Indonesia.

    Dewasa ini banyak sekali disrupsi informasi yang terkadang menimbulkan penyakit hati diantara masyarakat, apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi, seseorang bisa saja lupa dalam mengontrol diri mereka ketika sudah masuk ke dalam dunia digital khususnya dalam interaksi sosial. 

    Maka dari itu, sudah sepatutnya sebagai umat muslim untuk tetap menggali dan pesan ayat-ayat Al-Quran agar generasi milenial senantiasa khidmat, memegang teguh dan mengimaninya sebagai sebuah pedoman kehidupan sehari-hari baik di dalam kampus maupun di lingkungan yang lebih luas. Selain menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia, menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran secara utuh mampu menjadi obat penawar (syifa) penyakit hati, dimana penyakit ini sengat berpengaruh besar terhadap perkembangan kondisi fisik dan mental seseorang. Maka dari itu ketika merasa galau, sedih, depresi dan bagi siapa-pun yang mengalami masa-masa sulit dalam kehidupannya untuk kembali mendekatkan diri dengan Al-Qur’an.

    Dr. Ahsin Sakho menambahkan apabila Al-Quran sendiri merupakan representasi dari sang pencipta, dimana perannya hadir di dunia ini menjadi anugerah sekaligus petunjuk kepada insan manusia. Bagi siapa yang sering melakukan interaksi dengan Al-Quran maka Allah akan memberikan penghargaan, menaikkan derajatnya, dan melalui petunjuk itulah kemudian seseorang akan mendapatkan jalan menuju ketaqwaan. 

    Dengan ketaqwaan terhadap Al-Qur’an tersebut nantinya akan memberikan solusi jalan keluar (makhraj) dari segala permasalahan serta mendatangkan rezeki yang tidak disangka-sangka. Hal ini menjadi pengingat bagi mahasiswa maupun generasi muda muslim agar tetap menjaga Al-Qur’an sebagai dasar prinsip belajar, bersosial maupun bernegara, sehingga kelak mereka menjadi seorang pemimpin, sifat-sifat akan amanah dan takut kepada Allah akan terus melekat kepadanya, bersama-sama mengamalkan Al-Qur’an di segala sendi-sendi kehidupan. “Jadikanlah Al-Qur’an sebagai sahabat karibmu, teman dudukmu, bacaan harianmu di kala senang maupun susah. Al-Qur’an akan selalu menjadikanmu teman setia dari dunia hingga akhirat nanti”. (humas) 

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pupuk Jiwa Nasionalisme, Korem 083/Bdj Gelar...

    Artikel Berikutnya

    Damia Safira Ghassani, Peserta Termuda SNBP...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami